Puncak Arjuna |
Assalaualaikum sobat Blogger....
Jumpa
lagi dengan saya, yang tulisannya sangat acak acakan ini. Mudah2han bisa
bermanfaay ya sobat blogger postinganku kali ini. Sering kali di Jejaring
sosial atau dunia maya, Orang-orang penasaran pengen tau tentang misteri gunung
Arjuna yang pantang di larang guna kelancaran pendakian. Nah, kebetualan banget
saya ini orang yang tinggal di lereng gunung arjuna tepatnya di dusun sekar
desa watuagung kec. Prigen kab. Pasuruan. Mungkin sedikit-sedikit saya akan
menjawab rasa penasaran tentang Misteri gunung arjuna yang pantang di larang.
Petilasan |
Konon
cerita masyarakat kami ada beberapa pantangan saat mendaki gunung arjuna. Yang
pertama, di gunung arjuno sangat banyak sekali petilasan peninggalan2 kerajaan
Majapahit dan singosari. Diantaranya, ada petilasan eyang antaboga, eyang
abiyasa, ayang sekutrem, eyang sakri, eyang semar, eyang sri makutharama, dan
petilasan sepilar. Menurut masyarakat sekitar mitos yang beredar, bahwasannya
petilasan2 tersebut di jaga oleh Bambang wisanggeni (anak dari arjuno), dan
Bathari Dresanala. Pada zaman dahulu petilasan2 tersebut di gunakan untuk
bertapa. Dan masyarakat percaya orang2 yang melakukan pertapaan Muksa
(menghilang dengan Jasadnya). Orang2 muksa tersebut di percaya masih ada di
tempat tersebut dan menjaga tempat tersebut sampai waktu yang tidak di ketahui.
Yang ke2, Pasar Dieng/Pasar Setan. Di jalur pendakian gunung arjuna di percaya ada pasar setan yang berarea luas dan datar. Konon ada pendaki yang membuka tenda untuk bermalam ut,istirahat di area tersebut. Tiba pada waktu malam hari terdengar suara berisik dari luar tenda seperti suasana pasar. Kemudian dia pergi ke luar tenda. Ternyata di lihat ada banyak pedagang seperti pasar. Dan orang itu membeli sebuah jaket, dan mendapatkan uang kembalian. Orang itupun kembali ke tenda. Setelah tiba waktu pagi, di lihat keluar semua pedagang itu tak ada dan jaket yang di belipun tetap ada namun uang kembaliannya dari pedagang berubah menjadi daun.
Lali Jiwo |
Yang
ke4, Acara ngunduh Mantu. Gunung arjuna sering kali di jadikan bahn pembicaraan
oleh masyarakat terutama yang berhubungan dengan hal2 mistisnya. Sering kali
pendaki atau penambang belerang mendengar suara gamelan jawa untuk acara pernikahan.
Dan jika pendaki mendengat suara acara ngunduh mantu lebih baik jangan di
teruskan pendakian, karena itu pertanda buruk apabila memaksa meneruskan
pendakian. Pendaki akan hilang atau tersesat menurut kepercayaan masyarakat sekitar. Mungkin Itu sob yang bisa saya share kali ini, semoga bermanfaat. amien......
Ceritanya menyeramkan tentang gunung arjuna ini yah mas
BalasHapusya katanya sih begeto...hehe
BalasHapusnyeremin banget jalur pendakian kepuncak Arjuna teh yah....padahal liburan tahun ini berencana reunian dipuncak gunung arjuna....gimana nih?
BalasHapuswah menyeramkan
BalasHapusSeram memang, tapi asalkan kita tidak membawa niatan yg buruk, tidak berbuat "gaduh" pasti akan dimudahkan jalan. Yuk, ke Arjuno ;-)
BalasHapusJadi penasaran,serem serem tp keren :'D by the way visit balik ya ke blog aku hehe nazmilaura.blogspot.com thx.
BalasHapusCuma pakaian merah kan mas? Klo tas ato barang² yg dibawa warna merah gapapa kah?
BalasHapusAyuk gabung klo mau ke arjuno
BalasHapusAyuk gabung klo mau ke arjuno
BalasHapus